APA KABAR MILADKU?
Alasan kenapa saya tertarik menulis ini karena hari ini pas banget dengan hari miladku. Terus apa hubungannya? Ya, saya ingin sedikit mengulas aja tentang keluh kesah saya mengenai “milad” ini.
Saya bukanlah tipe orang yang suka membuat suprise party ala-ala
anak muda jaman now. Alasannya karena kurang berfaedah aja. Siram pakai air,
terus ceplokin telur dan terakhir ditambah terigu. Sayang aja, mending dipakai
sebagai lauk nasi kan? Kasihan orang tua lah, yang udah banting tulang cari
uang tapi cuman dipakai dengan hal yang kurang bermanfaat.
Atau ada acara tiup lilin? Khusus muslim, tidak ada anjuran
untuk melakukannya. Mending lakukan saja hal yang sudah pasti, sholatnya,
shaumnya, zakatnya, dan lain-lain.
Terus esensi dari milad ini apa kalau ga ada suprise
party atau tiup lilin?
Dengarkan baik-baik saudaraku, esensi dari milad ini yang
aku tanamkan pada diriku sendiri yaitu sebagai alarm kita menuju kematian. Hidup
di dunia ini tidaklah kekal, namun ada alam lain yaitu akhirat yang lebih kekal.
Jadi selama kita hidup dan berapapun umurnya, sudahkah kita memanfaatkan waktu
kita dengan baik?
Terus kalau sekedar mengucapkan bagaimana?
Kalau saya, selama itu do’a bagi kita ya aamin kan saja. Toh
kita juga seneng kan, ada orang yang mau do’a kan kita.
Terus kalau tidak mengucapkan, berarti dia ga peduli
dan ga sayang dong?
Nah, ini persepsi yang salah. Ingat! Suatu ucapan milad itu bukan
menjadi tolak ukur kita dalam menilai seseorang apakah peduli atau tidaknya. Siapa
tau dia yang tidak mengucapkan milad untukmu justru orang yang sering mendo’akanmu
dalam do’a. Kan ga terharu gimana coba. Karena setiap orang itu punya cara
masing-masing dalam menunjukkan kepedulian dan kasih sayangnya.
Jadi, pintar-pintarlah mengatur diri ketika milad tiba. Perbanyak
muhasabah diri juga, sehingga milad kita ini berfaedah. Dan pastinya menjadi
jalan bagi kita untuk menjadi orang yang lebih baik. Semangat!
Komentar
Posting Komentar